Rencana migrasi dari isp C ke isp B akhirnya di lakukan juga pada hari jumat tanggal 16 maret 2007 dimulai jam 10-an, dan berlangsung selama 3 jam termasuk masa monitoring ditempat.
Rencana migrasi isp ini bukanlah tanpa persiapan, sudah sekitar 1 bulan masa trial jalur internet isp B digunakan oleh customer B. sebelum akhirnya dilakukan migrasi ini, ada beberapa tahap yang harus dilakukan.
1. Tahap Assessment
Saya menganggap tahap awal ini adalah tahap assessment karena pada tahap ini yang dilakukan adalah :
1.1 Pemasangan jalur fiber optik oleh team isp B, dan memberikan masa trial selama 30 hari, yang pada akhirnya nanti akan digunakan untuk mengganti jalur frame relay.
1.2. Pencarian masalah dalam jaringan local area network, pencarian ini dirasa perlu karena berdasarkan analisis penggunaan internet pada saat menggunakan ISP C, koneksi internet dirasa sangat lambat, sampai akhirnya dibuat installasi SARG, yang pernah dibahas pada posting sebelumnya, dan berdasarkan hasil trafik menggunakan cacti, bahwa jalur smtp digunakan oleh oleh public, hal ini menyebabkan jalur internet hampir 60% digunakan oleh pihak luar, hal tersebut yang menyebabkan koneksi internet begitu lambat pada saat digunakan oleh user customers B, tentu saja kondisi diatas bukan satu-satunya penyebab, banyaknya user yang akses ke website-website yang berbau porn dan sex, juga menjadi urutan 10 besar dalam kategori link website yang sering diakses.
2. Tahap Persiapan
Tahap ini adalah tahap yang boleh dibilang tahap yang sangat panjang, mengapa ?…karena dalam tahap ini banyak melibatkan pihak-pihak terkait termasuk direktur utama IT.
adapun pihak-pihak terkait itu adalah : Depkominfo, ISP C, ISP B, Direktur utama IT customer B.
Adapun tugas-tugas pihak terkait tersebut adalah :
ISP C : yang akan memutuskan jalur koneksi internet yang menggunakan Frame-Relay
ISP B : yang menyediakan jalur koneksi internet menggunakan Fiber-Optik
Depkominfo : yang bertugas dalam memberikan username dan password dan akses mode priviledge dalam rangka merubah ip address domain yang menunjuk ke ip address lama ISP C untuk diubah ke ip address baru di ISP B.
Direktur IT customer B : bertugas memberikan tanda tangan dari surat kuasa dan surat pernyataan yang diminta oleh Depkominfo.
3. Tahap Migrasi
Dalam tahap migrasi ini, tahap-tahap yang dilakukan adalah:
3.1. Mengganti jalur isp dari ISP C ke ISP B yang terhubung melalui modem dengan kabel V35.
3.2. Mengganti Router Cisco 1600 yang sebelumnya digunakan untuk trial ISP B menjadi Router cisco 3600 yang sebelumnya digunakan oleh ISP C.
3.3. Mengganti konfigurasi di Router Cisco 3600 dan PIX Firewall sesuai dengan ip address ISP B.
3.4. Mengganti konfigurasi ip address dalam DNS local
3.5. Mengganti ip address dari domain customer B dari ISP C yang lama, menjadi ip address dari ISP B yang baru. di https://register.net.id.
3.6. Melakukan test DNS di http://www.dnsreport.com dengan hasil
Category StatusTest NameInformation Parent PASSMissing Direct Parent checkOK. Your direct parent zone exists, which is good. Some domains (usually third or fourth level domains, such as example.co.us) do not have a direct parent zone (‘co.us’ in this example), which is legal but can cause confusion. INFONS records at parent serversYour NS records at the parent servers are:
domain customer B. [X.X.X.X] [TTL=13300] [ID]
dns1 ISP B [X.X.X.X (NO GLUE)] [ID]
dns2 ISP B [X.X.X.X (NO GLUE)] [ID]
Maksud dari test dns diatas adalah bahwa pada saat melakukan pergantian ip address ini, ip address baru sudah dikenal dan ip address lama sudah tidak digunakan, namun perlu diketahui bahwa Kondisi diatas masih intermitten, artinya kadang ip address customer B sudah dikenal dan tidak, atau malah kembali ke ip address lama ISP C. Kondisi ini dirasa normal, berhubung ada masa jeda, sesuai kondisi link, paling lama satu hari atau 24 jam
4. Tahap Monitoring
Merupakan tahap untuk memantau setelah proses migrasi berlangsung, tahap ini adalah tahap untuk memastikan semua server baik mail server, domain atau fungsi server-server lain dapat bekerja sebagaimana mestinya, dan dapat diakses baik dari inside maupun outside dengan baik dan benar.
Dalam tahap monitoring ini, yang dilakukan adalah :
4.1. Mengacu kepada http://www.dnsreport.com, ip address domain customer B harus sudah berubah dari ip address ISP C menjadi ip address ISP B.
4.2. Memastikan domain http://www.%5Bdomain customer B] dapat diakses dari outside.
4.3. Mengacu kepada http://www.dnsreport.com, ip address mail customer B harus sudah berubah dari ip address ISP C menjadi ip address ISP B.
4.4. Memastikan mail customer B dapat diakses dari outside.
4.5. Melaporkan dan mendaftarkan domain customer B sebagai secondary di isp B, jika ip address dns primary customer B down.
Tahap monitoring adalah tahap akhir dari Project ini, dengan selesainya tahap ini, serah terima sudah bisa dilakukan, tidak lupa saya ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang membantu selama proses migrasi isp ini, yaitu team dari Customer B, ISP B, dan Depkominfo, serta perhargaan sebesar-besarnya kepada ISP C yang telah banyak membantu selama menggunakan jalur frame relay.
Wassalam
Adi Maulana